Permudah akses air bersih,agk klr sdy wanwantoto Mahasiswa UNS inisiasi pembersih air keruh
Minggu, 10 November 2024 16:36 WIB
Dengan teknologi berbasis membran selulosa, Celltane diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan air bersih ...
Solo (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Muhammad Yazid Ar-Rasyid menginisiasi produk pembersih air keruh sebagai upaya penyediaan air bersih untuk masyarakat.
Yazid di Solo, Jawa Tengah, Minggu mengatakan ide tersebut ditujukan khususnya untuk daerah-daerah di Kota Surakarta yang masih kekurangan akses terhadap air bersih.
Ide tersebut dibawanya saat mengikuti lomba Essay Nasional Kepenulisan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Yogyakarta baru-baru ini.
Baca juga: Mahasiswa UNS ciptakan inovasi untuk bantu budidaya sayur
Ia mengatakan topik yang diangkatnya pada esai tersebut yakni Pembuatan Membran Selulosa Asetat dengan nama produk Celltane.
"Dengan teknologi berbasis membran selulosa, Celltane diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam memenuhi kebutuhan air bersih dan sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, terutama pada poin ke-6 yang berfokus pada air bersih dan sanitasi layak bagi semua," katanya.
Pada lomba tersebut Yazid mempresentasikan konsep dan manfaat inovasi Celltane di hadapan para juri dan bersaing dengan sepuluh finalis lainnya dari berbagai perguruan tinggi.
Baca juga: Mahasiswa Bengkulu ciptakan SiiFiber, alat penyaring untuk air bersih
"Pada tahap ini saya mempresentasikan bagaimana Celltane berpotensi menjadi solusi praktis dan ekonomis untuk menghadapi krisis air bersih di daerah pedesaan," katanya.
Pada lomba tersebut mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Fakultas Teknik (FT) UNS ini berhasil meraih juara dua.
Ia berharap prestasinya dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus menciptakan karya-karya inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Mahasiswa UI sabet medali emas hasil inovasi atasi krisis air Jakarta